A. KALKULUS
VEKTOR DALAM PELAYARAN
Vektor adalah istilah penting yang berhubungan
dengan sifat yang dimiliki oleh suatu objek. Berdasarkan besar dan arahnya, besaran fisika dikelompokkan
menjadi dua yaitu besaran vektor
dan besaran skalar.
Besaran yang mempunyai besar dan arah disebut besaran vektor atau sering disebut vektor. Sedangkan, besaran yang
hanya mempunyai besar saja dan tidak memiliki arah disebut besaran skalar. Kelajuan merupakan besaran skalar
dan kecepatan merupakan besaran vektor.
Angka yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada skala speedometer menyatakan besar cepat
atau lambatnya pergerakan kapal tanpa disertai arahnya, oleh sebab itu
speedometer digunakan sebagai alat ukur kelajuan
bukan kecepatan. Jika yang
dimaksudkan adalah kecepatan, maka harus disertai dengan arahnya, walaupun
besarnya sama. Misalnya ketika kita menyatakan sebuah kapal bergerak dengan
kecepatan 100 km/jam, maka akan muncul suatu pertanyaan "Ke Arah Mana
kapal Itu Bergerak"? Apakah bergerak 100 km/jam ke timur, 100km/jam ke
utara, dan lain sebagainya. Kecepatan merupakan salah satu besaran vektor, jadi
harus dinyatakan oleh nilai dan arahnya. Dengan demikian akan nampak jelas
perbedaan antara besaran vektor
dengan skalar.
Pernahkah
anda melihat perahu yang menyeberangi sungai? Jika air sungai tenang dan
arusnya berjalan lambat, perahu dapat dengan mudah menyeberangi sungai. Akan
tetapi jika arus sungai deras, perahu akan terbawa hanyut oleh aliran air
sungai.
Perahu yang semula arahnya dari a ke
b, akan tiba di seberang sungai (titik c). Semakin besar penyimpangan arus
sungai, semakin jauh penyimpangan jalur yang yang akan dilalui oleh perahu.
Agar perahu tetap sampai di B, pengemudi harus mengarahkan perahunya ke sebelah
kiri B.
Dalam kehidupan sehari-hari,
sesungguhnya banyak peristiwa yang berkaitan dengan besaran vektor. Ketika Anda naik sebuah perahu di suatu
sungai yang airnya mengalir, Anda menginginkan arah perahu tegak lurus terhadap arus sungai.
Arah gerak perahu tidak akan pernah lurus tiba di seberang, melainkan akan
bergeser searah gerak aliran air. Itu artinya, terdapat dua vektor yang arahnya
saling tegak lurus satu sama lain yaitu, arah perahu dan arah aliran sungai. Akibatnya, arah perahu akan bergeser searah gerak aliran
sungai atau disebut sebagai vektor resultan perahu.
Vektor resultan disini adalah penjumlahan vektor, karena untuk
menentukan posisi akhir beberapa vektor diperoleh dengan cara menjumlahkan
vektor, baik perpindahannya maupun kecepatannya. Penjumlahan vektor tidak sama
dengan penjumlahan skalar disebabkan vektor memiliki besar dan arah. Jadi vektor yang diperoleh dari hasil
penjumlahan beberapa vektor disebut vektor
resultan.
Kecepatan,
percepatan, tekanan, momentum dan sebagainya adalah contoh-contoh besaran vektor.
Penulisan vektor dengan vektor satuan mempermudah pengertian tentang arah
vektor itu. Beberapa vektor dapat dijumlahkan maupun dikalikan.
Berawal
dari penulisan besaran vektor dalam bentuk vektor satuan, Menurut
Alonso dan Finn, sebuah vektor dapat digambarkan berupa anak panah atau ruas
garis berarah. Panjang anak panah atau ruas garis menyatakan nilai atau besar
vektor, sedangkan arah anak panah menentukan arah vektor. Dari pernyataan tersebut kita dapat mengetahui
bahwa besaran vektor dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelayaran di lautan luas, sehingga
dapat di aplikasikan sebagai penentu arah kapal yang sedang berlayar.
Dalam kapal laut antara penumpang dan nahkoda di ruang kemudi dipisah
dengan sekat. Tujuannya agar nahkoda dapat berkonsentrasi mengemudikan kapal.
Apabila dimalam hari nahkoda
mengemudikan kapal dengan sistem
vektor yang dikaligrasikan dengan komputer navigasi kapal nahkoda dapat memantau
arah tujuan pelabuhan kapal. Jadi kapal tidak akan nyasar ke tempat lain.
Bila kita
melakukan perjalanan, tentu perlu mengetahui posisi geografis (keadaan sekitar)
di sekitar, agar dapat sampai di tujuan tepat pada waktunya tanpa tersesat di jalan.
Selama dalam perjalanan, bila tidak yakin tempat dimana berada, kita dapat
menanyakan pada seseorang tentang posisi dimana kita berada atau mengecek
posisi kita pada peta. Sebaliknya bila kita tidak
lakukan kita dapat tersesat dan kita tidak dapat meneruskan perjalanan. Permasalahan yang terjadi bila kapal berada di laut, pesawat terbang di
angkasa atau kendaraan yang berada di darat. Hal ini penting bagi mereka untuk
mengetahui terus posisinya untuk keamanan dan lintasan perjalanan yang efektif.
Menggambarkan kurva atau garis dan menemukan posisinya (kapal laut, pesawat
terbang, mobil di darat) menggunakan peta atau menggunakan peralatan-peralatan
lain disebut navigasi.

Pada jurusan tiga angka di atas
menggambarkan arah tiga pulau yang menjadi rute pelabuhan kapal. Pulau 2
berarah 215° dari pulau 1, pulau 3 berarah 300° dari
pulau 2 dan pulau 1 berarah 079° dari pulau 3. Jurusan tiga angka merupakan
pelajaran vektor yang menyatakan arah dan besar perpindahan. Jurusan tiga
angka, analisis ruang, navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan
vektor untuk keperluan itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris
yang sudah dikaligrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran
manual digital. Keluaran itu dapat dibaca pada alat ukur yang menera besar dan
arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi orang yang memantaunya.
B. MARINE RADAR DAN PENGGUNAANYA DALAM INDUSTRI PELAYARAN
Radar Marine biasanya radar jarak
pendek yang digunakan oleh kapal untuk menentukan lokasi tentang kapal lain dan
darat di daerah tersebut. Dengan frekuensi yang dioperasikan radar ini dikenal
sebagai x-band atau s-band frekuensi. X singkatan rahasia, karena radar kapal
terutama frekuensi yang tersembunyi sementara digunakan untuk tujuan pelacakan
kapal selama Perang Dunia Kedua. S singkatan rentang kecil di tipe kedua
Perangkat kapal Pelacakan adalah
wajib per COLREGS (Peraturan Internasional Pencegahan Tubrukan di Laut).
COLREGS adalah publikasi yang diterbitkan secara teratur oleh Organisasi
Maritim Internasional (IMO) untuk membantu membuat perjalanan laut aman.
Dengan bantuan radar kapal,
kecelakaan dapat dicegah di daerah laut. Namun, bahkan ketika kapal-kapal yang
berlabuh di pelabuhan, dengan bantuan radar ini, penjaga pantai dan pihak
berwenang lain dapat menggunakannya untuk memantau lalu lintas di kisaran radar
kecil.
Radar kapal memiliki layar yang
menampilkan semua objek yang hadir dalam rentang segera radar. Karena semua
benda yang jelas terlihat pada layar, navigasi dan pemantauan posisi kapal
menjadi benar-benar layak.
Operasi Radar Marine
Pengoperasian radar laut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.
Ada sebuah antena di bagian atas radar yang
terus berputar dan berkedip
2.
berkedip sebenarnya adalah frekuensi
balok yang dikirim dari radar untuk mengetahui apakah ada hadir di jalur kapal
objek
3.
Frekuensi dan waktu yang diambil oleh
berkedip untuk kembali (refleksi) kepada penerima radar kapal membantu untuk
mengetahui apakah rute kapal dapat dilanjutkan dengan atau tidak.
4.
Pada tampilan layar, refleksi dapat
dilihat sehingga mengidentifikasi jarak sebenarnya dari benda bahkan bisa lebih
mudah
Hal
yang paling penting tentang radar laut adalah bahwa layar digunakan untuk
melihat posisi objek baik LED layar atau layar monokrom. Dengan layar yang
sempurna tersebut, kejelasan obyek disorot lebih jauh. Juga karena layar ini
adalah air-bukti tidak ada ancaman gangguan terhadap sistem radar kapal di saat
cuaca buruk.
Sistem
pelacakan kapal telah lebih lanjut dikembangkan untuk menyertakan bahkan
perahu. Ini berarti bahwa bahkan pemilik kapal dapat yakin keselamatan kapal
mereka sementara di atas air.
Salah
satu keunggulan utama dari radar laut adalah bahwa konsumsi daya dan listrik
oleh mereka terlalu sedikit. Ini berarti bahwa radar laut tidak hanya
user-friendly tetapi juga membantu pemilik kapal untuk mengatur biaya tenaga
dan listrik.
Radar
telah menjadi instrumen utama untuk membantu navigasi laut sejak enam dasawarsa
terakhir. Selama bertahun-tahun, teknologi radar telah dikembangkan untuk
mencakup bukan hanya pesawat tetapi juga kapal. Perjalanan Kelautan dan
keselamatan, dengan demikian telah menjadi sangat layak. Hal ini dapat
diharapkan, bahwa di masa depan perangkat pelacakan lebih tersebut akan
dikembangkan sehingga lebih jumlah kecelakaan laut dan korban dapat dicegah.
C. MANFAAT KALKULUS VEKTOR DALAM PENENTUAN POSISI KAPAL
Observasi astronomi dengan cara memeriksa keadaan (posisi) bulan dan bintang,
telah dilakukan dalam kurun waktu yang lama untuk mendapatkan posisi di lautan
atau diangkasa bila tidak dijumpai kita-kita seperti didaratan.
Sehingga, observasi astronomi tergantung kepada kondisi cuaca. Pada saat malam yang terkabut tentu akan menyulitkan navigator untuk
mendapatkan letak bintang atau bulan, selanjutnya akan menyulitkan untuk
memperoleh posisi dengan tepat.
Untuk menggulangi kesulitan-kesulitan yang ada pada sistem observasi
astronomi, maka digunakan gelombang
radio agar tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca. Sistem bantuan navigasi
menggunakan gelombang radio disebut dengan “Radio Aid to Navigation”.
Dengan demikian rencana pelayaran, khususnya yang berkenaan dengan penentuan arah posisi kapal dan
Navigasi dalam
Pelayaran di Lautan Luas dapat dipedomani, sehingga sasaran akhir
pelayaran agar dapat tiba di tempat tujuan sesuai waktu yang telah diperkirakan
akan tercapai dengan selamat, aman dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar